Thursday, September 15, 2005

Fitnah Atau Anugerah ?

Wanita adalah 'penyeimbang' bagi kaum pria. Sungguh mulia derajat perempuan, jikalau kita menyadari, keberadaannya adalah inti keseimbangan dalam penciptaan mahluk bernama manusia. Rasulullah SAW telah meninggikan derajat wanita sebagai 'perhiasan dunia yang paling indah'. Hal itu beliau ungkapkan dalam sebuah sabda : "Dunia ini penuh perhiasan dan perhiasan yang paling indah ialah wanita solehah." (H.R. Muslim).

Wanita bisa menjadi fitnah atau anugerah dalam hidup, bagi pria yang ia dampingi. Ketika suami tak mampu mendidik isterinya, maka keberadaan sang isteri lambat-laun hanya akan menjadi fitnah belaka. Namun ketika suami berhasil mendidik belahan hatinya itu, maka keberadaan sang isteri bak anugerah terindah, bak permata hati, bak mutiara masa, yang sanggup membahagiakannya sepanjang hidup.

Setiap suami mengharapkan kehadiran isterinya, sebagai anugerah, bukan sebagai fitnah yang menyengsarakan. Namun sebelum itu, ia harus menghadapi berbagai ujian hati, mengingat cita-cita mulia memang harus diwujudkan dengan ikhtiar keras. Ujian itulah kiranya, yang menentukan apakah isteri merupakan fitnah atau anugerah bagi sang suami.

Gampang-gampang sulit bagi seorang suami, untuk mendidik isterinya agar sesuai dengan akhlak Islam. Pasal pendidikan ini menjadi tidak mudah, mengingat seorang suami harus selalu siap menjadi teladan. Dalam tuntunan Islam, seorang suami dituntut untuk lebih maju beberapa langkah ketimbang isterinya. Terutama dalam urusan thalabul 'ilmi dan beramal saleh. Dengan ilmu dan amal yang mumpuni, maka setiap ada masalah, setiap itu juga seorang suami mampu menghadirkan solusi. Solusi itulah yang ditunggu oleh isteri dan anak-anaknya, sebagai sumber kewibawaan seorang ayah/suami yang patut dibanggakan dan bisa melindungi. Dengan kewibaan dan kebanggaan itulah, pasal pendidikan terhadap isteri menjadi lebih mudah. Sederhananya, menjadi mudah bagi suami untuk mengajak isteri agar selalu taat.

Untuk meminimalisir potensi fitnah dalam diri seorang wanita, maka selain melalui pendidikan pasca pernikahan, seorang pria diperintahkan untuk berhati-hati pula dalam memilih pasangan hidup. Rasulullah SAW telah memberi petunjuk kepada setiap laki-laki muslim, untuk perkara pemilihan calon pendamping hidup. "Janganlah kamu nikahi wanita karena kecantikannya, kelak kecantikannya itu akan membinasakannya; janganlah kamu nikahi wanita karena hartanya, boleh jadi hartanya akan menyebabkan kedurhakaanmu; sebaliknya nikahilah wanita yang beragama. Sesungguhnya wanita yang tak berhidung ataupun tuli tetapi beragama, itu adalah lebih baik bagimu." demikian nasehat beliau (H.R. Abdullah ibn Humaid).

Dapat disimpulkan, bahwa keberadaan wanita sebagai fitnah atau anugerah tergantung bagaimana pendidikan yang diterapkan oleh pendamping hidup, dalam hal ini : seorang pria sebagai suami. Wanita merupakan ujian bagi seorang pria, pun sebuah parameter kesejatian dan keberhasilan seorang muslim. Bila seorang muslim mampu mendidik isterinya, maka mulialah dirinya dimata Allah, berbahagialah ia dalam kehidupan dunia dan akhirat kelak. Namun bila ia gagal mendidik isterinya, selain kesengsaraan yang harus diecapnya sepanjang hidup, Allah-pun kelak akan menuntut pertanggung-jawabannya.

No comments: