Friday, July 29, 2005

Semua Harus Melalui Proses

Waktu kehamilan adalah sunatullah. Bahkan tak ada yang tahu kapan tepatnya sang bayi terlahir ke muka bumi. Walaupun, secara teoretik, waktu kelahiran normal adalah setelah janin dikandung selama 40 minggu atau lebih. Umumnya ibu yang hamil akan melahirkan paling cepat saat usia janin mencapai 37 minggu, atau 70 persen diantaranya lahir setelah janin berusia 40 minggu. Yang jelas, keakuratan prediksi seorang ginekolog biasanya hanyalah 4 persen saja.

Banyak ditemui kasus tertundanya kelahiran, hingga mencapai waktu kurang lebih satu minggu. Para dokter biasanya akan memberi stimulus untuk mempercepat kelahiran, agar sang anak tidak kekurangan suatu apapun- sekaligus meminimalisir resiko kematian terhadap janin. Disamping penundaan kelahiran ada juga bayi yang malah terlahir sebelum waktunya. Kasus tersebut dikenal sebagai kelahiran prematur. Kasus kelahiran prematur ini meliputi kelahiran kurang dari umur 36 minggu, 28 minggu, 32 minggu, 34 minggu, bahkan ada yang terlahir pada usia 26 minggu. Nah, jika ada janin yang terlahir kurang dari 26 minggu, maka kasus kelahiran tersebut biasa dinamakan : keguguran.


***

Saat janin memasuki usia 7 minggu, jantung janin akan mulai berdenyut dan sistem sirkulasi darahnya mulai terbentuk. Dua keadaan itu memberi kita informasi dan kemungkinan, bahwa bayi akan terus hidup secara normal atau abnormal dalam kandungan ibu.

Mulai dari 7 minggu, struktur jantung sebagai pemompa darah maupun indikator kehidupan bisa dikenali, sehingga sempurna keadaannya saat janin berusia 20 minggu. Perkembangan inipun bisa dipantau oleh manusia, dan sangat berguna bagi para dokter, yang berkepentingan memberikan masukan kepada ibu sedang hamil. “Ebstein Anomalies”, satu kondisi dimana jantung terbentuk abnormal, satu keadaan yang memperkecil kemungkinan hidup si bayi, teridentifikasi pada masa-masa itu.

Ventricula septal defect (cacat dinding jantung ) bisa terjadi dan teridentifikasi pula dalam masa-masa kehamilan. Lewat peneraan ultrasound ke atas janin di dalam rahim pada frekwensi tertentu, dapat diketahui sejauhmana bayi bisa bertahan selepas dilahirkan. Dari peneraan tersebut bisa diketahui pula, apakah perlu/kapan perlu dilakukan pembedahan atau tidak terhadap bayi, setelah ia terlahir kemudian.

Kondisi abnormal yang diketahui secara dini dapat membantu dokter konsul, dalam rangka mempersiapkan mental ibu hamil. Dokter konsul dalam periode minggu-minggu kehamilan itu bisa mengidentifikasi sejauhmana resiko melahirkan, dengan memeriksa apakah terdapat penyakit kronis atau akut dalam diri sang ibu. Segala informasi berkenaan dengan masa-masa homeostasis atau penyesuaian ini perlu dikenali dengan baik oleh ibu hamil, melalui konsultasi yang dilakukan secara rutin dengan sang dokter.

Dalam masa-masa homeostasis, jasmani ibu hamil melakukan adaptasi. Badan menyesuaikan diri untuk menerima janin yang kian bertambah ukuran. Dalam masa homeostasis ini terjadi pelonggaran tulang punggung dan jalan kelahiran, imbangan darah dan hormon, perubahan mental, psikologis, sistem kardiovaskular, gastrointestinal, respiratori dan lain sebagainya. Prosedur kelahiran bisa diperkirakan bahkan ditentukan dalam masa-masa kehamilan. Apakah bayi harus lahir melalui operasi cesar, melalui pembedahan laser, ataukah secara normal bisa diperkirakan merujuk perkembangan di masa-masa homeostasis.

Dari peristiwa pra-kelahiran anak manusia, Allah mengajarkan kepada kita, bahwasanya tak ada sesuatu yang terjadi tanpa melalui suatu proses. Tak ada sesuatu yang terjadi tiba-tiba. Dan hanya dalam lakon Superman saja, ada bayi bisa langsung berjalan sesaat setelah dilahirkan.

Mengapa Allah menciptakan proses kelahiran bagi seorang anak manusia, padahal sebab kuasa-Nya Dia pasti bisa menciptakan anak manusia cukup dengan ayat Kun (jadilah) saja ?

Ternyata melalui episode 9 bulan itu, kita sebagai mahluk diajari-Nya untuk bersabar menghadapi proses, mengingat ada tenggat yang perlu ditempuh dalam penyempurnaan janin. Proses-proses tersebut berlangsung dengan adapatasi-adaptasi khusus, sehingga pada akhirnya sirkulasi darah atau sistem dan fungsi-fungsi organ tubuh manusia bisa bekerja secara normal. Ibu hamil dan calon ayah jabang bayipun dituntut untuk siap secara mental, untuk mendapatkan anak atau kehilangan janin karena kondisinya abnormal. Menyimak itu semua, mafhumlah kita, bahwasanya penciptaan mahluk yang sempurnapun ditempa oleh suatu proses. Itu tandanya tak ada sesuatupun yang bisa sempurna tanpa suatu proses.

No comments: